Kami
memanggilnya yu Harsi , orangnya cantik berkulit bersih kuning langsat.
Sejak pertama jadi menantunya ibu mertuaku, aku sudah mendapati yu
Harsi menjadi penjual jamu gendong dan dia menjadi salah seorang yang
aku kangenin bila lama tidak mudik ke Ngawi.
Ini lebaran ke dua puluh tujuh aku menjadi menantunya ibu mertuaku dan aku masih mendapati yu Harsi jualan jamu gendong, dengan 'kostum' yang sama seperti duapuluh tujuh tahun yang lalu, kebaya dengan sewek (kain panjang) yang rapi sekali belitannya, plus gendongan batik dan beberapa botol jamu di besek besar terbuat dari bambu.
Itu adalah potret Alni dan ibu mertuaku sedang minum jamu gendongnya. Jamunya manis dan segar, makanya Alni suka banget. Sayangnya gantengku Aden Rohmana dan Insanul Firdaus dan cantikku Zelika 'Jellyy' Nurul Qomari tidak mudik ke Ngawi, padahal kami sekeluarga suka dengan jamunya.
Aku tanya berapa anaknya, dia jawab 2 dan lelaki semua, yang satu sudah 27 tahun cuma lulusan SMP katanya dan yang kedua 14 tahun dan masih SMP.
Hidup yang sederhana, tapi tidak pernah mengeluh, selalu menemui pelanggan dengan senyuman manis.
Dia senang sekali ketika aku tidak ambil kembalian yang cuma 4000 rupiah. Bagi orang seperti dia, itu jumlah 'gratisisasi"' yang banya
Ini lebaran ke dua puluh tujuh aku menjadi menantunya ibu mertuaku dan aku masih mendapati yu Harsi jualan jamu gendong, dengan 'kostum' yang sama seperti duapuluh tujuh tahun yang lalu, kebaya dengan sewek (kain panjang) yang rapi sekali belitannya, plus gendongan batik dan beberapa botol jamu di besek besar terbuat dari bambu.
Itu adalah potret Alni dan ibu mertuaku sedang minum jamu gendongnya. Jamunya manis dan segar, makanya Alni suka banget. Sayangnya gantengku Aden Rohmana dan Insanul Firdaus dan cantikku Zelika 'Jellyy' Nurul Qomari tidak mudik ke Ngawi, padahal kami sekeluarga suka dengan jamunya.
Aku tanya berapa anaknya, dia jawab 2 dan lelaki semua, yang satu sudah 27 tahun cuma lulusan SMP katanya dan yang kedua 14 tahun dan masih SMP.
Hidup yang sederhana, tapi tidak pernah mengeluh, selalu menemui pelanggan dengan senyuman manis.
Dia senang sekali ketika aku tidak ambil kembalian yang cuma 4000 rupiah. Bagi orang seperti dia, itu jumlah 'gratisisasi"' yang banya