Lagu ini terkenal sekali saat aku masih SMP, aku suka menyanyikan reff nya. Liriknya yang indah membuatku terbayang langit di ufuk timur yang indah, dan juga matahari yang tenggelam di antara pepohonan menyisakan warna merah yang semburatnya menembus jantung. Itu adalah masa kecilku yang damai di Ngantang, saat itu aku suka banget menatap langit merah senja dari jendela kamar loteng.
Kamar di loteng itu adalah tempatku berkreasi, aktifitasku mulai dari membaca buku, melukis, menulis surat ..... jaman dulu belum ada internet, telepon atau hp gak ada .... apa lagi di desa, jadi persahabatan di antara remaja se nusantara lebih dikenal dengan 'sahabat pena'. Teman teman penaku tersebar se Indonesia, sampai musti mengorbankan uang jajan untuk beli perangko.
Hmmm ..... saat itu sudah mengenal cinta monyet juga .... hehehe, tapi bener-bener monyet deh ....berakhir begitu saja dan pacarannya juga cuma lewat surat menyurat !!!
Aku punya sahabat pena mahasiswa yang sudah kuliah di Universitas Brawijaya Malang, surat suratan kami mengalir terus hingga aku dan dia sama-sama kuliah di universitas yang sama. Selama itu aku menganggap dia kakakku, jadi aku suka curhat padanya tentang berbagai hal, ya soal guru di sekolah, kakak kelas yang aku jatuh cinta padanya ..... dll.... Gak ngeh aku, dia sabar menghadapiku selama tahunan, menungguku dari SMP hingga aku kuliah di tempat yang sama.... oh, kayaknya dia mencintaiku tapi tak punya keberanian mengungkapkannya .......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar